UNEP: US$7 T Dihabiskan untuk Investasi yang Memicu Perubahan Iklim

Hari Widowati
10 Desember 2023, 14:35
Ilustrasi perubahan iklim.
pixabay.com
UN Environment Programme (UNEP) menyebut hampir US$ 7 triliun dana publik dan swasta dikucurkan setiap tahun untuk mendukung kegiatan yang merusak alam dan menyebabkan perubahan iklim.

Laporan dari Badan Lingkungan PBB atau UN Environment Programme (UNEP) menyebut hampir US$ 7 triliun dana publik dan swasta dikucurkan setiap tahun untuk mendukung kegiatan yang merusak alam dan menyebabkan perubahan iklim. Nilai investasi ini sekitar 30 kali lipat dari uang yang dihabiskan untuk solusi berbasis alam.

Meskipun telah ada seruan selama beberapa dekade untuk mengakhiri aliran dana ke sektor-sektor yang merugikan beberapa aset paling berharga bagi umat manusia, investasi-investasi tersebut saat ini mencapai 7% dari Produk Domestik (PDB) global.

Laporan UNEP diluncurkan di sela-sela KTT Iklim PBB COP28 di Dubai, pada Sabtu (9/12). Seruan untuk mengakhiri ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil dan menuntut ganti rugi atas 'kerugian dan kerusakan' dapat didengar di tempat ikonik Expo City di Dubai.

Laporan berjudul "State of Finance for Nature" tahun ini merupakan survei pertama yang berfokus pada apa yang dikenal sebagai aliran dana yang merugikan alam. Laporan ini juga menggarisbawahi urgensi untuk mengatasi krisis perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi lahan yang saling terkait.

Sebanyak US$5 triliun dari aliran dana negatif terhadap alam ini berasal dari sektor swasta. Nilai investasi ini 140 kali lebih besar daripada investasi swasta untuk solusi berbasis alam. Hampir setengahnya hanya berasal dari lima industri: konstruksi, utilitas listrik, real estat, minyak dan gas, serta makanan dan tembakau.

Pembiayaan untuk Penghijauan

Salah satu mitra UNEP yang berkontribusi dalam laporan ini adalah Global Canopy, sebuah organisasi nirlaba berbasis data yang menargetkan penggerak pasar yang berdampak negatif terhadap alam.

Direktur Eksekutif Global Canopy Niki Mardas mengatakan kepada UN News bahwa ada sekelompok perusahaan atau lembaga keuangan yang mungkin melakukan investasi positif terhadap alam dan mempromosikannya secara besar-besaran. "Namun, mereka tidak menyatakan dengan jelas paparan mereka terhadap [investasi] negatif terhadap alam, terutama ketika hal itu terjadi dalam rantai pasokan mereka," ujar Mardas.

Meskipun perusahaan-perusahaan ini harus terus melakukan investasi positif, mereka juga perlu melakukan pekerjaan yang sulit dan rumit untuk memahami bagaimana mereka mendorong masalah tersebut.

"Mereka harus mulai mengatasinya. Bukan dengan keluar dan bukan dengan melakukan divestasi, tetapi dengan melibatkan perusahaan-perusahaan dalam portofolio mereka, dengan melibatkan perusahaan-perusahaan dalam rantai pasok mereka sehingga mereka mengubah operasi dan perilaku mereka," kata Mardas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...